KISAH YANG RAMPUNG DARI HATI YANG RUMPANG






Dengan cerdas Chamal memberi peran pada kata-kata sebagai alat penyampai imagi, atau penyampai gambar yang membayang di hati dan pikirannya. Tentu saja gambar itu adalah gambar virtual, yang hanya bertumbuhan bila kode-kode estetik yang terdapat dalam puisi-puisinya bisa dibuka dengan baik oleh para pembacanya.

Masih banyak pertanyaan untuk ”cinta dan rindu” yang tersimpan dalam kotak-kotak kumpulan puisi Tak Ada Kehilang Yang Menyenangkan yang ditulis oleh Chamal Musthofa ini. Sekali lagi Chamal ingin menegaskan apa yang pernah ditulis oleh Fucou dalam Menggugat Sejarah Ide: ”jangan pernah bertanya siapa aku dan jangan pernah memintaku untuk tidak berubah.

Walau sebenarnya Chamal telah berusaha keras mengawinkan cinta dan rindu dalam puisi-puisinya terasa ia tidak memiliki optimisme yang kuat untuk menciptakan sebuah balancing power secara tematik. Namun, ia memiliki kelihaian menggali kata-kata hingga ke kerak yang paling dasar untuk membangun sebuah prasasti yang bernama ”puisi”.

 

Jika nanti aku terganti, di bagian ini aku sadar harus pergi. Karena di hatimu, aku memang tidak pernah mendapatkan tempat berarti. Kamu sudah memenuhi ruang kosong di hatiku, namun pintu hatimu tidak pernah terbuka untukku. Kamu tidak keliru, aku saja yang terlalu berlebihan menikmati rasa. padahal di hatimu, aku tak pernah sepenting yang kukira

 

Jika nanti aku terganti, nikmatilah bahagiamu bersama seseorang yang kamu pilih. Berikan cinta terbaik sebagaimana pernah kamu dapatkan dariku, jaga hatinya, agar dia tidak pernah terluka sepertiku, Aku senang merelakanmu bersama orang lain. Karena bagiku lebih baik kehilanganmu, daripada harus kehilangan kebahagaiaanmu

Nanti, aku juga akan sembuh dan bahagia. Setelah terbiasa melihatmu sebagai kenangan, atau saat sudah kutemukan kapulangan di lain pelukan.

(Jika Nanti Aku Terganti. 3)

 

Biarlah cinta itu membentuk dirinya sendiri dan merangkum rindu lewat kegelisahan kata, sebab semuanya akan menunjukkan betapa berartinya sebuah tempat yang namanya pelaminan bagi para mempelai dengan sejuta salam yang kita langitkan........... dan mari kita rumahkan dalam puisi-puisi Chamal Musthofa..... entahlah......!!!!? ©

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama